Belajar Mengemudi Mobil di Medan Off-road Untuk Pemula, Kuncinya Tenang dan Tidak Panik
By salsa
Mengemudi di trek non aspal atau off-road memiliki kesulitan tersendiri dan tidak semudah di trek aspal. Membawa mobil di trek off-road membutuhkan konsentrasi tinggi dan kamu harus mengenal karakter mobil yang dibawa. Jika tidak, mobil tidak akan sanggup melewati medan berlumpur, pasir, dan berbatu. Terutama lagi jika kamu belum memiliki jam terbang yang tinggi untuk mengemudi di jalan tanpa aspal.
Periksa Mobil yang Digunakan.
Sebelum melewati medan-off road, periksa terlebih dahulu mobil yang akan digunakan. Pastikan bannya sudah menggunakan permukaan kasar (M/T) atau Mud Train, plus penggeraknya 4×4. Kamu harus mempelajari fungsi dan cara memanfaatkan fitur off-road-nya sebelum berkendara. Dengan begitu, fitur tersebut dapat dimaksimalkan untuk melewati medan jalan yang ekstrem.
Pergi dalam Kelompok
Ketika mengemudi di medan off-road, ada baiknya tidak pergi sendirian. Minimal 2 atau 3 mobil, yang salah satunya dilengkapi dengan winch atau alat penarik beban. Tujuannya agar jika terjadi hal yang tidak diinginkan, misal terperosok, kepater (nyangkut) atau mengalami kerusakan mekanikal di tengah trek, masih bisa dievakuasi keluar dari lokasi.
1. Trek Berlumpur
Jangan kehilangan momentum dan tidak panik adalah kunci mulusnya melewati trek berlumpur Pindahkan dulu ke mode 4L agar memperoleh rasio gigi yang lebih low, lalu jalankan mobil. Rasakan grip ban dan yang terpenting jangan terlewat untuk menjaga momentum tenaga. Yang perlu diingat, saat mengemudi di medan off-road yang treknya berlumpur, kamu tidak boleh kehilangan momentum dan panik. Jangan juga menginjak pedal gas terlalu dalam karena berpotensi kehilangan kendali dan mobil akan terbenam.
2. Trek Berpasir
Jika permukaan pasir padat, tak perlu khawatir, tapi jika gembur wajib atur momentum agar tak terbenam. Hampir sama seperti di trek berlumpur, kamu tidak boleh kehilangan momentum. Bedanya, Anda harus waspada kondisi pasirnya. Jika kontur pasirnya lembut pakai mode 4H saja agar akselerasinya lebih ringan. Dan kali ini kamu benar-benar tidak boleh kehilangan momentum atau mobil akan nyangkut.
3. Trek Tanah
Perhatikan dan pelajari treknya. Apakah di trek tanah tersebut terdapat jalur air, tanahnya gembur, atau malah kombinasi antara tanah dengan lumpur. Untuk menghadapi trek seperti ini, kamu wajib gunakan mode 4L (Low). Rasakan traksi roda via setir, dan belokkan setir ke kanan dan ke kiri jika terasa jalannya mobil mulai berat agar lolos dari handicap.
4. Trek Sungai
Untuk melewati trek sungai, sebelumnya perlu melakukan survey terlebih dahulu. Pastikan kedalaman sungai tidak melebihi kap mesin. Lantas, lihat juga posisi ECU mobil. Bila letaknya rendah, jangan nekat untuk melibas sungai. Jika sungai dangkal, jangan merasa jumawa karena ada saja potensi terjadinya banjir bandang. Selalu waspada jika hendak melewati trek sungai, gunakan mode 4H supaya mobil tidak kehilangan daya cengkeram.
5. Trek Tanjakan
Ketika ingin melewati trek tanjakan, coba untuk lakukan perlahan terlebih dahulu atau crawling. Kalau tenaganya tidak memungkinkan, coba untuk jalan lebih cepat. Yang paling penting adalah jangan terburu-buru, sabar, dan selalu antisipasi keadaan. Misal, ketika mobil tenaganya tidak cukup, dan stall di tanjakan. Kamu harus dengan cepat mengarahkan mobil ke tempat aman jika mundur supaya tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
6. Trek Turunan
Melewati trek turunan, yang harus kamu lakukan adalah jangan panik. Karena saat mobil melintasi turunan, mobil akan cenderung meluncur dan berpotensi tidak terkendalikan. Tahan laju mobil dengan pedal rem, tapi jangan ditekan habis yang menyebabkan ban terkunci sehingga mobil nyelonong tak terkendali. Kecuali mobil kamu sudah dilengkapi dengan fitur Hill Descent Control yang membuat proses melewati turunan lebih mudah dan aman.
7. Trek Miring Negatif
Trek miring negatif bisa ke bagian kanan atau kiri kendaraan. Jangan panik, tetap siaga pada pedal rem dan kopling (apabila mobil memakai bertansmisi manual), serta pedal rem (jika mobil yang digunakan transmisi otomatis). Ambil ancang-ancang sebelum berjalan, dan perkirakan kestabilan mobil supaya tidak terguling.
8. Trek Bebatuan
Pada trek bebatuan yang harus kamu lakukan adalah mengamati susunan batuannya. Apakah mudah terlepas atau berpotensi longsor. Juga yang tak kalah penting, adalah apakah ada lumut di sekitar bebatuan tersebut karena lumut berpotensi membuat ban kehilangan traksi. Jika terdeteksi ringan, kamu bisa memakai mode 4H dan berjalan lebih cepat. Tapi kalau bebatuannya mudah longsor dan membuat mobil kehilangan grip, lajukan perlahan dan pastikan mobil tidak kehilangan momentum.
Sumber : Toyota Astra