Tips Mengemudi Aman dan Nyaman Untuk Ibu Hamil
By salsa
Tips Mengemudi Aman dan Nyaman Untuk Ibu Hamil
Sebenarnya mengemudi mobil saat hamil dianggap aman selama ibu hamil dalam keadaan sehat dan tidak memiliki risiko komplikasi.
Meski begitu, keamanan patut dipertimbangkan karena menyetir saat hamil memiliki banyak risiko, baik untuk ibu maupun janin yang dikandungnya.
Penting untuk memperhatikan kenyamanan ibu hamil saat menyetir mobil dengan mempelajari tips berikut ini.
1. Hindari Duduk Terlalu Lama
Untuk menurunkan risiko gangguan kesehatan pada ibu hamil, sebaiknya hindari duduk terlalu lama di kendaraan.
Disarankan untuk berhenti setiap 1–1,5 jam supaya ibu hamil dapat berjalan-jalan selama setidaknya 1 menit, terutama saat kehamilan sudah memasuki trimester ketiga dan saat perjalanan jauh.
2. Lakukan Peregangan Tubuh
Pada sela-sela waktu menyetir, lakukan perengangan singkat untuk menjaga kelancaran sirkulasi darah.
Caranya yaitu dengan memanjangkan dan memutar kaki selama beberapa menit.
Peregangan ini penting untuk dilakukan karena dapat mengurangi risiko terjadinya kaki bengkak dan kram.
Apalagi kalau harus mengemudi mobil di kondisi macet yang bikin lelah.
3. Support Punggung dengan Bantal
Duduk di kursi mobil terlalu lama dapat memicu nyeri punggung.
Oleh karena itu, letakkan bantal atau ganjalan lain di punggung yang dapat membuat posisi duduk terasa nyaman.
4. Sediakan Makanan Ringan
Selalu sediakan camilan sehat yang baik untuk pencernaan serta air minum yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
Sangat bermanfaat ketika ibu hamil terjebak macet dan sulit menemukan tempat makan.
5. Gunakan Pakaian yang Nyaman
Hindari mengenakan sepatu dan baju yang ketat.
Pasalnya, penggunaan baju ketat menimbulkan ketidaknyamanan dan dapat membuat pergerakan menjadi terbatas.
Termasuk pula sepatu, cukup gunakan sepatu kets dan hindari high heel yang berbahaya.
6. Jaga Emosi di Jalan
Demi kebaikan diri dan calon anak yang dikandung, penting kiranya untuk menjaga emosi di jalan.
Meski posisi benar sekalipun, sebaiknya ibu hamil mengalah jika ada pengguna jalan lain yang melakukan manuver berbahaya.
Patuhi pula aturan lalu lintas sehingga tidak membahayakan diri dan pengguna jalan lainnya.
7. Jaga Kondisi Mobil
Jangan sampai ketika mengemudi dan tetiba mobil mogok.
Oleh sebab itu, mintalah bantuan keluarga untuk mengecek kondisi mobil sebelum pergi, minimal tekanan angin ban dan kondisi cairan di dalam ruang mesin.
Supaya lebih aman mobil bisa dibawa ke bengkel resmi Toyota untuk servis berkala.
8. Wajib Pakai Sabuk Pengaman
Meskipun terasa tidak nyaman, ibu hami wajib memakai sabuk pengaman atau safety belt.
Cara menggunakan sabuk pengaman saat hamil adalah dengan memosisikan sabuk pengaman bagian atas melewati tulang selangka, tengah dada, dan samping perut.
Sementara untuk sabuk pengaman bagian bawah, tempatkan di bawah perut atau di paha bagian atas.
Hindari menempatkannya tepat di bagian perut karena bisa menyebabkan perut tertekan saat sabuk pengaman mengencang.
9. Bawa Buku Hamil
Jika harus bepergian jarak jauh, bawalah buku hamil berisi catatan atau informasi seputar usia kehamilan, waktu perkiraan lahir, dan catatan dokter mengenai kehamilan.
Dengan begitu, jika terjadi sesuatu maka informasi mengenai ibu hamil bisa segera diperoleh.
10. Konsultasi dengan Dokter
Demi keamanan, ibu hamil pada trimester ketiga kehamilan atau yang ukuran perutnya besar, serta yang mengalami morning sickness ataupun hiperemesis gravidarum tidak dianjurkan mengendarai mobil sendiri.
Mengendarai mobil saat sedang mual atau dehidrasi karena sering muntah bisa menyebabkan ibu hamil hilang fokus saat berkendara dan memicu terjadinya kecelakaan.
Jadi sebelum memutuskan untuk mengemudi mobil sendiri, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi dengan dokter kandungan.
Jika diperbolehkan, ikuti arahan dokter dalam berkendara agar kenyamanan dan keamanan tetap terjaga.
11. Periksa Dokter
Apabila saat menyetir terjadi hal yang tidak diinginkan, sekecil apa pun itu, segera periksakan diri ke dokter.
Penting untuk mengecek kondisi kehamilan dan janin secara keseluruhan untuk memastikan tidak ada cidera atau risiko terjadinya komplikasi.
Sumber: Toyota Indonesia